KUTACANE – // Jurnalis.online // Asriadi selaku ketua aktivis Anti korupsi kabupaten Aceh Tenggara angkat bicara mengenai pondok pesantren Raudatul Hasanah, dimana pondok pesantren Raudatul Hasanah yang terletak di kecamatan Semadam saat ini menjadi perbincangan yang hangat dimata publik.
“Asriadi menjelaskan lebih lanjut, pesantren Raudatul Hasanah juga didalamnya meliputi beberapa Sekolah, diantaranya ada Sekolah Dasar (SD) dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sederajat menyikapi hal itu, menjadi besar dugaan kami, kalau tentang tata kelola dana bos tidak sesuai dengan juknisnya artinya sangat bermasalah sehingga pihak pimpinan pesantren maupun Kepala Sekolah tidak menempelkan kegunaan dana tersebut di majalah dinding (Mading) di Sekolah tersebut, bahkan data Siswa/Siswi yang ada di Sekolah pondok pesantren Raudatul Hasanah tidak sesuai dengan data didapodik,” sebut Asriadi.
“Asriadi berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) di Kutacane agar secepatnya untuk melidik dana bos yang dikucurkan oleh Pemerintah ke Sekolah tersebut, karena besar dugaan kami, melainkan uang dana bos yang sangat bermasalah, dipondok pesantren tersebut terlihat ada juga bangunan, yang menurut laporan warga setempat bersumber dari salah satu pokir anggota DPR, itupun bangunannya tidak sesuai dengan speck yang ada,” tegasnya lagi.
Liputan : Angah Selian.
Red.