Tebo – Jambi // Jurnalis.online // Di tengah lebatnya hutan Desa Tuo Sumay Bukit Harapan, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, berdiri sebuah sekolah dasar negeri yang menjadi sumber inspirasi dan semangat dalam dunia pendidikan, yakni SD Negeri No.217/VIII. Sekolah ini memiliki kisah yang menyentuh hati, terutama bagi mereka yang peduli terhadap pendidikan di daerah terpencil.
Terakreditasi B, sekolah ini menghadirkan semangat luar biasa di tengah keterbatasan. Lokasinya yang jauh dari keramaian dan akses jalan yang tidak mudah ditempuh, tidak menghalangi proses belajar mengajar yang tetap berjalan penuh semangat setiap harinya.
Menurut Kepala Sekolah SD Negeri No.217/VIII, Romhaydi, S.Pd, sejak awal masa kepemimpinannya hingga tahun 2025 ini, sekolah hanya memiliki 12 guru, 1 kepala sekolah, dan 1 operator. Meski dengan jumlah tenaga pendidik yang terbatas, mereka tetap melayani sebanyak 159 siswa-siswi dari kelas 1 hingga kelas 6.
Setiap guru memiliki tanggung jawab ganda, bahkan seringkali mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Mereka saling bahu-membahu demi memastikan bahwa anak-anak di pelosok ini tetap mendapatkan hak pendidikan yang layak.
Fasilitas yang dimiliki sekolah pun masih sangat terbatas. Beberapa ruang kelas mengalami kerusakan, atap yang bocor dan sebagian jebol, serta infrastruktur jalan menuju sekolah yang rusak dan sulit dilalui. Terutama saat musim hujan tiba meski kadang kalau sudah hujan, air mengalir deras menerjang sekolah itu lantaran aliran sungai yg ada di belakang sekolah sudah menyempit di karenakan sungainya sudah dangkal. Kalau sudah banjir air bahkan tidak terduga menghanyutkan bangku, buku dll.
Namun demikian, semangat para guru dan siswa tak pernah surut. Mereka tetap menjalankan proses belajar dengan tekun dan antusias, seperti halnya sekolah-sekolah lain di daerah yang lebih maju. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Kepala Sekolah Romhaydi mengungkapkan bahwa dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut, baik dari sisi fasilitas, tenaga pengajar, maupun pengembangan kapasitas guru.
“Dengan segala keterbatasan, kami tetap berjuang. Ini bukan hanya tentang kami sebagai pendidik, tetapi tentang masa depan anak-anak di sini. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Romhaydi.
Dedikasi yang tinggi dari para tenaga pendidik ini telah menciptakan iklim belajar yang positif, meskipun mereka harus menghadapi tantangan setiap harinya. Tidak jarang, mereka harus menempuh perjalanan jauh dan melewati medan yang berat demi bisa hadir di sekolah.
Para siswa pun menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Mereka datang ke sekolah dengan wajah ceria, membawa harapan besar untuk masa depan mereka. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi para guru untuk terus mengabdi.
Kisah perjuangan SD Negeri No.217/VIII menjadi contoh nyata bahwa pendidikan di daerah terpencil tetap bisa berjalan dengan baik jika didukung oleh semangat, tekad, dan kepedulian bersama.
Liputan : Zulfan