Gunungsitoli,-
Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Adrianus Zega reses masa sidang III tahun 2025, sekaligus sebagai ajang silaturahmi kepada konstituen bertempat di kediamannya di Lingkungan 3, Kelurahan Pasar, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sabtu (11/10/2025).
Turut dihadiri berbagai elemen masyarakat, di antaranya warga Lingkungan III, anggota MPC Pemuda Pancasila Kota Gunungsitoli, perwakilan kelurahan,dan undangan lainnya.
Dalam acara reses tersebut, Adrianus memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kondisi fiskal Kota Gunungsitoli saat ini sedang tidak baik-baik saja, termasuk Kabupaten lain di Kepulauan Nias.
Ia mengatakan, transfer keuangan daerah (TKD) Kota Gunungsitoli 2026 berkurang dari pusat sekitar Rp161 miliar atau hampir 20% bila dibandingkan dengan tahun 2025 sebesar Rp54 miliar.
“Begini lah kondisi keuangan kita sekarang belum stabil, sehingga kita jangan terlalu berharap. Kalau saya reses ke depan mikir dulu, karena yang dibicarakan nanti bangun ini bangun itu, padahal saya tahu persis dana tidak ada,” ungkap Adrianus.
Kondisi ini pun diperparah dengan defisit pada tahun sebelumnya. Siapa yang salah? Saya tidak menyalahkan siapa siapa. Saya hanya menyalahkan diri sendiri,” kata politikus dari PDI Perjuangan ini.
Menurut Adrianus, pengurangan Rp 161 miliar dari pusat atas TKD Kota Gunungsitoli tertinggi di Kepulauan Nias. Nias Utara, misalnya, cuma terpangksa Rp71 miliar.
“Kenapa dipotong? Karena pusat menganggap kota Gunungsitoli ini sudah maju pembangunannya. Ada restoran, hotel, parkir dan segala macamnya namun belum dikelola secara baik,” ujarnya.
Selain itu, dikatakan, anggaran peruntukan sektor pendidikan juga dipangkas. Untuk tahun 2026 tinggal Rp3 miliar, jauh menurun bila dibandingkan pada tahun berjalan Rp40 miliar.
Ia mengatakan, APBD Kota Gunungsitoli saat ini sekitar Rp700 miliar, maka dengan pemangkasan anggaran ini hanya untuk belanja gaji.
Menurutnya, upaya yang akan dilakukan, yaitu dengan penghematan dan menggenjot penerimaan dari sisi pendapatan.
Adrianus mengusulkan agar Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Gunungsitoli dipecah, sehingga ada dinas pendapatan yang bisa mengelola secara baik retribusi dan pajak daerah.
Misalnya, parkir di Dinas Perhubungan, restoran dan hotel di Dinas Pariwisata. Selain itu, mengelola retribusi pemotongan hewan sektor pertanian dan ketahanan pangan, dan beberapa item lain.
“Saya sudah perintah Kadis Perhubungan agar lampu jalan yang sudah terpasang tapi tidak hidup lebih baik dibongkar demi penghematan. Pembayaran rekening lampu jalan sekarang tinggal Rp200 juta dari sebelumnya Rp500 juta. Saya sudah lakukan namun nggak mau saya ekspos,” jelasnya.