LANGKAT – // Jurnalis.online // Bantuan Dana BOS yang diterima sekolah selayaknya dapat membawa dampak lebih baik bagi penataan dan perawatan gedung Sekolah, namun faktanya dilapangan terkadang jauh api dari panggang. Seperti Sekolah SMA Negeri 1 Besitang ini. Faktanya, jendela kaca ruangan sekolah banyak yang berpecahan dan tidak terawat dan meja kursi tampak rusak, hal ini dikawatirkan akan membawa dampak pada proses belajar dan mengajar Siswa.(14-11-2023)
Sedangkan, berdasarkan data yang dihimpun bahwa penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler Tahun Anggaran (TA) 2022 saja di SMA Negeri 1 Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, adalah sebesar Rp 987.390.000.
Dana tersebut digunakan untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp 787.914.000, belanja pegawai sebesar Rp 68.025.000, dengan total sebesar Rp 855.939.000 (Rp 787.914.000 + Rp 68.025.000).
Lalu, dana tersebut juga digunakan untuk belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp 33.950.000, belanja modal aset tetap dan lainnya sebesar Rp 85.501.000, dengan total sebesar Rp 119.451.000 (Rp 855.939.000 + Rp 119.451.000), dengan grand total sebesar Rp 975.390.000.
Atas belanja tersebut, terdapat sisa saldo di Bank sebesar Rp 0, tunai sebesar Rp 12.000.000, dengan sisa saldo sebesar Rp 12.000.000 dan administrasi sebesar Rp 0.
Namun ketika Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Besitang ingin dikonfirmasi terkait penggunaan Dana BOS Tahun 2023.
” Kalau mau menaikkan berita jumpain aja ibu TU, nanti biar beliau yang kasih petunjuk mengenai berita,” jawab Nurazizah Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Besitang lewat aplikasi WA.
Berdasarkan pantauan awak media, gedung sekolah dan mobiler tampak kurnag perawatan, dimana Kaca jendela ruangan belajar tampak kotor, bahkan kaca jendela pecah dan belum diganti, pintu Toilet yang rusak dan Toilet pun tampak tidak terawat serta sampah yang berserakan dibelakang ruangan dikawatirkan akan berdampak membawa penyakit bagi siswa.
Menurut keterangan beberapa siswa yang diwawancarai oleh awak media, bahwa orang tua siswa pun dibebankan dengan pungutan Rp 55.000,- perbulan,
“Uang sekolah tiap bulan kami dikutip sebesar Rp 55 ribu/bulan, dan ada lagi kami bayar uang kas. kalau uang kas ada per lokal yang dikutip Rp 2000,. ada juga yang Rp 5000,.dan itu diharuskan. Itu dikumpulkan ke bendahara kelas untuk beli peralatan kayak sapu, kemoceng dan spidol dan lainnya,” ungkap salah seorang siswa sekolah SMA N1 Besitang.
Dengan terbitnya berita ini, diharapkan kepada dinas terkait untuk menidak lanjuti hal tersebut, dan juga kepada instansi terkait yang memeriksa penggunaan Dana BOS agar benar-benar melakukan pemeriksaan laporan penggunaan Dana BOS di SMA N 1 Besitang. Demi penggunaan Dana BOS yang tepat sasaran untuk mewujudkan cita-cita Bangsa untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa.
(Winna Hutagaol)