KUTA CANE – // Jurnalis.online // Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara Aceh Tenggara (Pajri Gegoh) merasa kesal atas kinerja Kapolres Agara (AKBP R. Doni Sumarsono, S.H, S.I.K.), dalam pemberantasan Narkoba di Aceh Tenggara. Gegoh, mengatakan pada awak media Sabtu (08/06/2024).
Dalam penjelasannya, belakangan ini pemberantasan Narkoba tidak lepas dari informasi masyarakat kemudian dikembangkan, selanjutnya orang yang melakukan penyalahgunaan narkoba ditangkap lalu dilakukan pengembangan, kemudian pengedarnya turut ditangkap.
“Menjadi tanda tanya ditengah – tengah masyarakat saat ini adalah, kenapa sampai hari ini belum ada terdengar kalau bandar narkoba ditangkap?, Seharusnya turut dikembangkan supaya mengejar siapa – siapa bandar narkoba yang bermain di bumi sepakat segenep ini, padahal akar masalah peredaran narkoba adalah bandarnya bukan pemakai maupun pengedar, artinya pemakai adalah korban dari bandar narkoba,” jelasnya.
Sudah menjadi rahasia umum peredaran narkoba di aceh tenggara saat ini sangat massive sekali , akibat massive itu harusnya seluruh satuan unit dalam hal ini, Sat Narkoba, Sat Intel serta Sat Reskrim sudah saatnya ketiga satuan tersebut diperintahkan berjibaku atau kerja sama mengejar bandar narkoba.
“Ketiga satuan unit itu diberi perintah mengejar bandar narkoba, mustahil tidak bisa diungkap dan ditangkap, lebih – lebih Kabupaten Aceh Tenggara medannya tidak terlalu luas untuk menyelidiki bandar narkoba, hal tersebut layak dilakukan supaya tidak ada preseden buruk terhadap peredaran narkoba,” cetusnya lagi.
Gegoh berharap atau yang sering disebut dengan Pak Doni, semoga Kapolres bisa lebih serius lagi untuk memberantas penyakit masyarakat ini. Terlebih-lebih lagi, Kapolres Agara sudah hampir 2 (dua) Tahun masa baktinya di Agara ini, namun dugaan kami masih begitu banyak dan merajalelanya narkoba di wilayah hukumnya.
“Awalnya, kami berharap di masa Kapolres yang baru ini (AKBP R. Doni Sumarsono, S.H, S.I.K.) pemberantasan narkoba bisa lebih meningkat dari sebelumnya, ternyata jauh seperti yang kita harapkan,” sebut Gegoh dengan nada yang lirih.
Terpisah, salah satu tokoh pemuda yang meminta untuk tidak disebutkan namanya di media ini juga angkat bicara, dirinya juga melontarkan hal senada.
“Menurutnya, Kapolda Aceh dan khususnya Kapolres Agara harus mampu menempatkan personilnya, khususnya untuk wilayah Aceh Tenggara yang benar-benar mempunyai tekad kuat dalam pemberantasan narkoba ini,” sebutnya.
Bagi kami, “Narkoba itu adalah musuh di negeri ini, dan begitu juga di Aceh Tenggara bisa dikatakan sudah darurat narkoba, dan kami sangat yakin tidak ada oknum-oknum yang mengambil kesempatan atau keuntungan dari narkoba,” ucapnya.
Liputan : Angah Selian
Red.