Pimpinan Redaksi Jurnalis.online Akan Melaporkan Oknum Guru SMPN-1 Paranginan Yang Intimidasi Dan Pencemaran Nama Baik Profesi Wartawan

banner 120x600
banner 468x60

HUMBAHAS – // Jurnalis.online // Pemimpin Redaksi Jurnalis.online Winna Dinar Hutagaol sangat menyayangkan intimidasi dan pencemaran nama baik kinerja wartawan dengan mengatakan bahwa wartawan tukang menjebak, pada saat melakukan kerja jurnalistik, mencari informasi keberadaan Kepala Sekolah yang baru dilantik pada hari yang lewat di SMPN-1 Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara.

Hal tersebut melalui proses intimidasi terhadap kedua wartawan tersebut telah bertentangan dengan hukum dan hak asasi manusia ( HAM ).

Hal tersebut diungkapkan Winna Dinar Hutagaol terkait intimidasi dan intervensi serta pencemaran nama baik profesi wartawan oleh oknum guru J.L. Sianturi, terlebih ini dilakukan oleh oknum guru yang nota benenya adalah orang yang sangat mengerti pendidikan dan moral.

Seharusnya menurut Winna, oknum guru tersebut dapat membedakan dan berperan sebagai apa dan memiliki fungsi peran sebagai apa sekarang, mana wartawan dan mana yang bukan wartawan,” ungkapnya. Selasa (06/05/2024).

Dalam melaksanakan unjuk kerjanya,  wartawan tidak boleh mengalami intimidasi dan intervensi dan kekerasan psikologis saat melakukan tugas profesinya, sebab wartawan dilindungi oleh Undang – Undang.

”Wartawan dilindungi Undang – Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Maka, kekerasan dan penghinaan kepada wartawan sangat disayangkan, baik fisik maupun non fisik,” tegasnya.

“Kami meminta Kepada Kepala Dinas Pendidikan Humbahas Jonni Gultom untuk melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap oknum guru tersebut. Selain melakukan intervensi terhadap Profesi Wartawan. “Akibat pemberlakuan oknum guru tersebut saya siap untuk melaporkan ke Aparat Penegak Hukum,” ucapnya.

Dan secara resmi kami atas nama dua media akan membuat Laporan Kepolisian perihal tersebut, dengan melampirkan rekaman Pembicaraan, berita pertama yang telah diterbitkan, yang membuat sang guru resah dan emosional. ” Kok bisa bisanya ada oknum guru ngak tau berbicara sopan santun, kita juga punya harga diri loh, kita jangan dihina dan diintervensi, tugas kita mulia, tanpa adanya media pembangunan tidak akan terlaksana .

“Kalo saya sih kuat untuk menghadapi ini cuma, bagaimana rekan media yang lain
Dalam konteks ini secara tidak sadar oknum guru J.L.Sianturi tersebut telah melakukan ” caracter assanisation,” ucapnya geram.

Kabid PTK di Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan Imelda Tobing saat di konfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Selasa, (6/5) menyayangkan adanya oknum guru yang tidak mempunyai etika berbicara yang baik di lingkup sekolah.

Imelda juga merasa kecewa kenapa ada oknum guru beraninya berbicara seperti itu, apalagi dengan mengatakan Menjebak. Tidak sah kedudukan Kepala Sekolah yang baru, padahal pelantikan dilaksanakan pada hari Kamis yang lewat, Jumat dilaksanakan Sertijab di BKPSDM, dan Sabtu sudah bekerja di SMPN-1 Paranginan.

Nanti akan kami panggil oknum Kepala Sekolah dan juga guru tersebut, kami akan memberikan tindakan dan pembinaan yang tegas kepadanya serta menyuruh bersedia untuk meminta maaf kepada awak media.

Akan tetapi awak media yang telah terhina tidak bersedia jika oknum guru tersebut meminta maaf jika dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan dan harus dilakukan permintaan maafnya di Dinas Kominfo dengan mengundang  awak media yang bekerja diwilayah hukum Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.

(Wna).

banner 325x300