TEBO–JAMBI, –
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang seharusnya menjadi solusi kebutuhan air bersih di desa Aburan Batang, Kabupaten Tebo, kini justru mangkrak. Proyek yang digadang-gadang untuk meningkatkan kualitas hidup warga tersebut hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, Sabtu (30/8/2025).
Pembangunan Pamsimas di desa tersebut diketahui sudah dimulai sejak tahun hingga memasuki pertengahan 2025, kondisi fisik bangunan dan instalasi jaringan masih jauh dari kata selesai. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat yang sejak lama mendambakan akses air bersih.
Warga desa Aburan Batang Tebo transos mengaku kecewa karena program yang ditunggu-tunggu itu tidak kunjung terealisasi dengan baik. Beberapa fasilitas yang semestinya bisa digunakan justru terbengkalai. Bak penampungan air terlihat kosong, jaringan pipa tidak tersambung, bahkan pompa air tidak berfungsi masih banyak kayu yang terpasang atau mal.
“Kami sangat berharap Pamsimas ini bisa berjalan. Tapi nyatanya sudah lama berhenti dan tidak jelas kelanjutannya. Padahal dana katanya sudah ada,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain menimbulkan kekecewaan, mangkraknya pembangunan Pamsimas juga memaksa warga tetap bergantung pada sumber air seadanya. Banyak keluarga masih harus berjalan jauh ke sungai untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan tujuan utama program nasional tersebut.
Meski begitu, sebagian masyarakat menilai bahwa proyek tersebut tidak transparan. Mereka menuntut agar pihak terkait, baik pemerintah desa maupun dinas terkait di Kabupaten, segera memberi penjelasan terbuka mengenai status dan kelanjutan pembangunan Pamsimas.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek. Mereka menilai bahwa program sebesar ini tidak seharusnya berhenti di tengah jalan tanpa kejelasan. Apalagi, Pamsimas merupakan salah satu prioritas pemerintah pusat untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di pedesaan.
Di sisi lain, Dinas PUPR Kabupaten Tebo yang membidangi infrastruktur diminta turun langsung melakukan pengecekan di lapangan. Hal ini penting agar permasalahan segera ditemukan solusinya. “Jangan sampai program pemerintah yang menyangkut hajat hidup orang banyak dibiarkan mangkrak begitu saja.”
Kini, warga desa Aburan Batang Tebo transos hanya bisa menunggu kejelasan. Mereka berharap pembangunan Pamsimas segera dilanjutkan dan benar-benar bisa difungsikan sebagaimana mestinya, bukan sekadar proyek yang berhenti di tengah jalan.
Jika tidak segera ditangani, mangkraknya pembangunan Pamsimas di Desa Aburan Batang Tebo transos dikhawatirkan akan memperburuk kondisi pelayanan dasar masyarakat. Program yang seharusnya menjadi berkah, justru berubah menjadi beban dan meninggalkan kekecewaan mendalam di hati warga.