KUTACANE – // Jurnalis.Online // Tokoh masyarakat Arahman, S.Ag meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH), agar turun lakukan audit pengunaan anggaran dana BOS SMP Negeri 2 Lawe Alas Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) Tahun Anggaran 2022 – 2023.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Lawe Alas adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang Tingkat Pertama di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara, dimana kita ketahui SMP Negeri 2 Lawe Alas juga berada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Aceh Tenggara (Dikjar) Agara.
Kepala Sekolah SMP N 2 Lawe Alas ketika dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan aplikasi WhatsApp, Senin (15/01/2024) tidak bisa memberikan keterangan terkait apa saja dipergunakan anggaran dana BOS yang dikucurkan Pemerintah itu, apakah dipergunakan sesuai dengan aturan atau tidak.
“Kepala sekolah SMP N 2 Lawe Alas enggan memberikan keterangan terkait konfirmasi awak media, sehingga diduga kepsek SMP N 2 Lawe Alas seperti alergi saja terhadap media,” tutur tokoh masyarakat Arahman, S.Ag kepada media ini.
Dengan adanya dugaan penyimpagan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Kepala Sekolah SMP N 2 Lawe Alas TA 2022-2023 “Kita minta APH melakukan kajian terhadap pengelolaan anggaran Bantuan Operasional Sekolah di sekolah SMP Negeri 2 Lawe Alas,” tegas Arahman S.Ag.
Pasalnya ada Dewan Guru yang tidak disebutkan namanya, memberi informasi kepada Kita terkait penggunaan anggaran BOS tidak ada transparan terkait pengelolaan dana bos di sekolah SMP N 2 Lawe Alas sehingga besar dugaan dana BOS tersebut hanya menjadi kepentingan sekelompok orang yang diduga mementingkan pribadi saja.
Arahman menegaskan kepada media terkait, SMP N 2 Lawe Alas, tentu yang ada temuan nanti harus ditindaklanjuti oleh pihak APH dan harus menjadi pedomannya di kemudian hari nanti.
“Arahman kembali menambahkan, mohon kepada pihak APH untuk segera melakukan audit pengelolaan anggaran dana BOS di sekolah SMP N 2 Lawe Alas. Kemudian pihak APH juga bisa melakukan pengecekan data siswa, karena diduga ada manipulasi data siswa kuat dilakukan,” tutup Arahman, S.Ag mengakhiri kepada media ini.
Liputan : Angah Selian
Red.