Kuta Cane – // Jurnalis.Online // Salah satu tokoh masyarakat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, meminta kepada Kajari melalui Kasi Pidsus kabupaten Aceh Tenggara agar turun lakukan audit pengunaan anggaran dana BOS SD Negeri Alur Nangka Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) Tahun Anggaran 2022 – 2023 hingga 2024.
Sekolah Dasar (SD) Negeri Alur Nangka yang terletak di Desa Kute Lang-Lang Kecamatan Babul Rahmah adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang Tingkat Dasar di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara.
dimana kita ketahui SD Negeri Alur Nangka juga berada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Agara.
Kepala Sekolah SD Negeri Alur Nangka (Imanuddin), ketika dikonfirmasi oleh awak media melalui panggilan telpon melalui aplikasi WhatsApp, Rabu (14/03/2024) enggan buat mengangkat walaupun berdering (masuk).
bahkan saat awak media mengirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp juga, walaupun sudah berceklis dua, tetap juga kepala sekolah SD Negeri Alur Nangka tidak memberikan jawaban sama sekali hingga berita ini ditayangkan.
Dengan adanya dugaan penyimpagan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Kepala Sekolah SD Negeri Alur Nangka TA 2022-2023 hingga 2024 “ Kita minta Kajari melalui Kasi Pidsus Kuta Cane, melakukan kajian terhadap pengelolaan anggaran Bantuan Operasional Sekolah di sekolah SD Negeri Alur Nangka ” tegas Nara sumber.
Sumber sangat berharap , mohon kepada pihak Kajari Kuta Cane melalui kasi Pidsus segera melakukan audit pengelolaan anggaran dana BOS di sekolah SD Negeri Alur Nangka, Kemudian pihak Kajari juga bisa melakukan pengecekan data siswa, karena diduga ada manipulasi data siswa kuat dilakukan.
Ditempat terpisah, salah satu Dewan Guru yang tidak mau disebutkan namanya, memberikan informasi kepada kita, terkait penggunaan anggaran dana BOS tidak ada transparan terkait pengelolaan dana Bos di Sekolah SD Negeri Alur Nangka, bahkan tidak pernah ditempelkan di Mading Sekolah tentang kegunaan Dana Bos tersebut, sehingga besar dugaan kami kalau Dana BOS tersebut hanya menjadi kepentingan sekelompok orang yang diduga mementingkan pribadi saja ” sebut Dewan Guru.
Lebih lanjut penjelasan Dewan guru pada awak media, keterbukaan Kepsek pada kami Dewan guru, memang terkesan kurang keterbukaannya, namun selaku bawahan, kami tidak bisa bertindak, karena besar dugaan kami, Kepala Sekolah tersebut mempunyai bekingan yang kuat dibelakangnya ” jelas seorang Dewan guru sambil mengakhiri pembicaraannya.
Liputan – Angah Selian.
