Jambi-Tebo//Jurnalis.Online//Sabtu 07 September 2024 Masyarakat Karya Bhakti Kampung Pancasila di Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, menggelar kegiatan gotong royong di RT.02 RW 04 Di kediaman bapak Arif Pembangunan rumah warga ini merupakan wujud kebersamaan dan budaya gotong royong yang sudah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Gotong royong ini bertujuan untuk mempererat kerjasama dalam berbagai kegiatan, termasuk pembangunan rumah warga yang membutuhkan bantuan. Inisiatif ini diikuti oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti Ketua RT 02 PELTU Purn Basdatomi, Babinsa Serda Agusti Hartanto dari Kodim 0416/Bute Koramil 05, serta Ketua pemuda Serta pemuda maupun pemudi dari warga setempat. Mereka bahu-membahu dalam membangun rumah bagi salah satu warga Yang Rumah nya mengalami kerusakan.
Serda Agusti Hartanto menegaskan bahwa pembangunan rumah warga sangat membutuhkan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat. Peran Babinsa di sini sangat penting dalam memimpin dan memfasilitasi kegiatan tersebut. Selain menghasilkan rumah layak huni, kegiatan ini juga mempererat kepedulian, kebersamaan, dan solidaritas di antara masyarakat, sehingga memperkuat rasa persatuan dan meningkatkan kualitas hidup bersama.
“Peran Babinsa dalam gotong royong pembangunan rumah warga sangat penting dan strategis. Dengan kerjasama yang baik antara Babinsa Ketua RT ,Ketua pemuda dan masyarakat, kami berharap pembangunan rumah warga ini bisa menjadi contoh keberhasilan dari kerja sama dan kebersamaan dalam membangun hunian yang lebih baik,” ujar Serda Agusti.
Pembangunan rumah tersebut melibatkan masyarakat dari RT.02 RW.04 dan beberapa warga dari RT.03 Karya Bhakti, Kecamatan Tebo Tengah kabupaten Tebo provinsi Jambi,Kegiatan gotong royong ini menjadi bukti nyata solidaritas masyarakat, meski perhatian pemerintah setempat dirasakan masih kurang.
Perlu diketahui bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong ketersediaan hunian layak huni melalui sejumlah program, salah satunya Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), atau yang lebih dikenal sebagai program bedah rumah pemerintah.
Program ini dijalankan oleh Direktorat Jenderal Perumahan dan ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar mereka bisa memiliki rumah layak huni. Salah satu target program ini adalah mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Indonesia hingga 74% pada tahun 2024.
BSPS difokuskan pada rumah-rumah yang kondisinya memprihatinkan, termasuk rumah yang rusak akibat bencana alam, serta hunian tradisional dengan luas maksimal 45 meter persegi. Kriteria lain yang menjadi prioritas bantuan ini meliputi atap bocor atau rapuh, rangka dan dinding yang tidak melindungi penghuni, lantai yang masih berupa tanah, ventilasi udara yang kurang, serta minimnya akses ke fasilitas MCK dan tempat pembuangan sampah.
Penerima bantuan bedah rumah pemerintah mendapatkan dana sebesar Rp20 juta, yang terbagi menjadi Rp17,5 juta untuk membeli bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk membayar upah tukang. BSPS sendiri terdiri dari dua sub-program, yaitu Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya (PKRS) dan Pembangunan Baru Rumah Swadaya (PBRS).
Meskipun berbagai program telah digulirkan pemerintah pusat dan daerah, banyak rumah di wilayah Karya Bhakti, Kecamatan Tebo Tengah, yang masih belum tersentuh bantuan. Banyak rumah tidak layak huni yang belum mendapat perhatian dari pemerintah, dan masyarakat berharap Dinas PUPR Kabupaten Tebo serta instansi terkait dapat segera memberikan bantuan bedah rumah yang sudah dianggarkan dalam program tersebut.
Masyarakat menantikan realisasi program yang sudah dijanjikan pemerintah, sehingga mereka dapat segera menikmati hunian yang lebih layak dan berkualitas.
Reporter: Zulfan
