Kutacane – // Jurnalis.online // Persatuan Sepakbola (PS) SMP Swasta Darul Muhabbah raih tiga gol atas PS SMP IT Al-Khansa, yang berlangsung di stadion H Syahadat Kutacane, dipimpin oleh wasit pertama “Bintang,” Kamis (12/5/2025).
“Kepala sekolah SMP IT Al-Khansa (Muhammad Fadli), kini angkat bicara, dirinya merasa ada kecurangan dalam pertandingan ini,” jelasnya pada awak media Jurnalis.online, setelah selesai pertandingan.
“Lebih lanjut Fadli menyebutkan, pertama kami sangat mengapresiasi atas kemenangan dari PS SMP Swasta Darul Muhabbah, yang namanya permainan sudah pasti ada kalah menangnya, artinya kami juga menerima kekalahan ini. Namun dari pantauan kami banyak ada kejanggalan yang kami lihat, sehingga sejak awal sebelum permainan saya sudah melakukan protes jelas,” Fadli.
“Masih kata Fadli, sejak awal saya sudah melakukan protes pada wasit, jika kami merasa ada kecurigaan bila di kubu pemain dari SMP Swasta Darul Muhabbah ada berkisar 3 (tiga) pemain yang diduga usianya sudah bukan lagi seusia anak tingkat SMP seperti jenjang usia yang ditentukan,” paparnya lagi.
“Saat kami melakukan protes pertama, namun omongan kami tidak ada yang mengindahkan, sehingga pertandingan tetap dilakukan, bahkan ada pemain yang kami curigai bukan seusia tingkat SMP ikut juga bermain, bahkan bila kami tidak salah, dirinya selaku kapten tim lagi,” keluh Fadli.
Ke-tiga pemain yang kami duga sudah bukan lagi seusia tingkat SMP diantaranya, “Nomor punggung 7 (Karmiadi) usia sudah 17 tahun, nomor punggung 2 (Hanura Skd) usia 16 tahun, dan nomor punggung 17 (Samran Wali) usia 17 tahun, , ini semua setelah kami melihat didata dapodik,” tegas Fadli lebih lanjut.
“Fadli meminta kepada panitia agar kecurigaan yang kami rasa telah menodai pemain kami ini, agar dapat melakukan cros chek lebih lanjut, jika ini tidak diindahkan pihak kami akan lakukan gugutan kepada ketua penyelenggara Piala Bupati Cup II nantinya,” jelas Fadli sambil mengakhiri pembicaraannya.
“Ditempat terpisah, ketika awak media meminta tanggapan terkait informasi tersebut, kepada ketua panita (Nopri), melalui sambungan telepon via aplikasi whatsapp, ia menyebutkan memang benar pihak dari SMP IT Al-Khanza ada melakukan protes, namun itu masih secara lisan dan kami selaku panitia sudah memberikan surat protes secara tertulis kepada mereka, dan kami menunggu surat protes tersebut sampai dimeja panitia hingga waktu 1×24 jam nantinya,” sebut Nopri.
“Lebih lanjut, kami selaku panitia akan selalu membuka ruang untuk menerima segala jenis laporan tentang apapun terkait kegiatan sepakbola ini, bahkan protes yang diajukan dari SMP IT Al-Khanza tadipun, bila sudah sampai nanti dimeja kami tentang protes secara tertulis pihak kami akan tetap melakukan cros chek terhadap hal yang diajukan mereka, bila memang yang mereka protes sesuai aturan artinya ada saksi dan ada data yang mereka tunjukan, pihak panitia akan memberikan sanksi yang tegas,” jelas Nopri sambil mengakhiri pembicaraan.
Liputan : Angah Selian
